Sebelumnya dalam materi Jenis-Jenis Bahan Serat Alam kami telah membahas bahwa dalam kehidupan sehari-hari pasti tidak lepas dari jenis bahan serat alam yang dibutuhkan sebagai salah satu bahan baku untuk pembuatan pakaian atau bahan tekstil lainnya. Bahan serat ini memang berasal dari alam dan bukanlah serat sintetis buatan manusia.
Jadi kita bisa mendapatkan bahan serat ini secara alami, baik dari tumbuhan maupun hewan. Meskipun serat-serat ini diperoleh dari alam, namun kualitas bahan serat ini sangat baik dan bisa menghasilkan berbagai macam tekstil dan barang yang memiliki nilai fungsi dan harga yang tinggi.
Jika ingin memperoleh bahan serat alam yang berkualitas dan bagus, maka terlebih perlu mengenal jenisnya satu per satu karena setiap jenis bahan serat alam memiliki ciri khas dan karakter yang berbeda-beda dan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. Termasuk dalam metode perawatan dan ketahanannya terhadap cuaca.
Itulah sebabnya pada beberapa bahan baku serat alam terkadang ada yang tidak cocok digunakan untuk bahan pembuatan produk tertentu karena ketahanan dan kesesuaiannya yang tidak tepat.
Bahkan ada beberapa jenis bahan serat alam ini memiliki harga fantastis yang terbilang cukup tinggi karena kualitasnya atau karena karakteristik lain yang dimiliki serat ini tidak dimiliki serat yang lain. Termasuk kelangkaan bahan serat juga menjadi faktor alasan harganya sangat mahal.
Meski macam dan jenis serat beragam. Namun kali ini kami akan fokus dalam membahas beberapa macam serat tekstil yang berasal dari hewan.
Serat yang berasal dari hewan dapat diolah menjadi produk yang bermanfaat. Biasanya serat hewan yang dijadikan bahan baku untuk serat tekstil adalah rambut atau bulu-bulu hewan yang tebal. Hewan-hewan ini seringkali ditemukan di daerah beriklim sedang hingga dingin.
Di Indonesia, mayoritas produksi tekstil yang ada dibuat dari serat hewan, salah satunya adalah kepompong ulat sutera. Namun, untuk serat dari hewan yang lain kurang begitu populer di Indonesia sehingga lebih banyak didominasi oleh produk impor. Itu karena rata-rata hewan yang hidup di daerah tropis seperti Indonesia tidak memiliki bulu atau rambut tebal.
Untuk lebih jelasnya, berikut macam-macam serat hewan beserta karakteristik dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Jenis Bahan Serat Alam Hewan
Serat hewan pada umumnya, tersusun dari protein tertentu. Contoh serat tekstil yang berasal dari hewan adalah
1. Serat Kulit Sapi
Semua pasti sudah mendengar bahwa selain dikonsumsi penggunaan kulit sapi juga untuk bahan serat.
Kulit sapi sejak berabad-abad lalu memang biasa dimanfaatkan untuk membuat kerajinan tekstil, seperti jaket, kerajinan tas dan kerajinan alat musik dengan kualitas yang sangat baik.
Sifat karakteristik bahan serat hewan ini adalah awet dan juga lentur sehingga sangat cocok dijadikan bahan baku membuat tas, topi, sepatu, dan sebagainya.
2. Serat Kulit Buaya
Dari sekian banyak jenis buaya, buaya muara menjadi salah satu jenis buaya yang banyak dimanfaatkan kulitnya untuk bahan serat suatu produk fashion yang harganya bisa sangat mahal.
Di Amerika biasanya menggunakan serat hewan jenis buaya aligator untuk dimanfaatkan kulitnya sebagai bahan baku produk fashion.
Serat kulit buaya lebih sering digunakan untuk bahan baku pembuatan sepatu, dompet, tas, bahkan sebagai bahan pakaian, seperti jaket, jas, dan fashion lainnya.
3. Kepompong Ulat Sutera
Menurut berbagai sumber, China menjadi negara pertama yang berhasil membudidayakan kain sutra sebagai bahan serat. Kita pasti tidak asing dengan kain sutera yang dihasilkan dari serat kepompong ulat sutra di tengah melakukan metamorfosis menjadi kupu-kupu dewasa.
Jenis bahan serat ini meski terbilang mahal namun sangat banyak diminati sebagai bahan pembuatan kain sutra yang memiliki harga ekonomis yang lumayan tinggi.
4. Serat Bulu Domba
Domba Merino adalah salah satu jenis domba yang memiliki bulu tebal yang umumnya dimanfaatkan sebagai bahan serat alami. Bulu Domba ini seringkali digunakan untuk membuat kain wol dan beberapa bahan lainnya.
Serat bulu domba Merino memiliki karakteristik keriting dan lebat yang. Teknik pengumpulannya dengan cara mencukurnya pada berakhirnya musim dingin. Bulu-bulu domba yang telah terkumpul tersebut kemudian ditenun sampai menjadi benang dan kain wol yang biasa kita temukan di pasaran.
5. Serat Bulu Alpaca
Daerah Peru dan Bolivia di Amerika Selatan menjadi salah satu lahan strategis tempat hidup dan berkembangnya hewan jenis alpaca atau hewan yang disebut-sebut masih satu kerabat dengan unta.
Alpaca memiliki bulu lebat yang bisa digunakan untuk bahan pembuatan kain seperti halnya untuk membuat baju hangat dan selimut karena sifatnya yang bisa menahan udara.
6. Serat Bulu Beruang
Selain domba dan alpaca, Bulu beruang juga populer dijadikan sebagai bahan baku untuk membuat baju dan jaket.
Meskipun sulit mendapatkannya, namun rata-rata penduduk yang tinggal di negara bercuaca dingin extrem, menggunakan baju dan jaket yang terbuat dari bahan baku serat bulu beruang.
7. Bulu Kambing Kashmir
Bulu kambing dikenal sangat baik dijadikan bahan serat, namun kambing jenis kashmir lebih populer memiliki kualitas yang baik dan sangat halus dibandingkan bulu kambing lainnya.
Bulu kambing Kashmir bisa menghasilkan serat untuk pembuatan selendang cashmere, sajadah maupun karpet yang bisa bernilai tinggi. Meski teksturnya mungkin tidak menghangatkan namun kambing kashmir bisa menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.
8. Rambut Kuda
Berbagai jenis kuas cat biasa terbuat dari serat surai atau rambut kuda karena diklaim mendapatkan hasil yang lebih bagus untuk melukis.
Selain kuas, serat dari rambut kuda juga sering digunakan untuk bahan pembuatan senar pada beberapa jenis alat musik tradisional karena rambut kuda selain kuat juga unik dalam menghasilkan nada dan suara.
Nah, itulah penjelasan tentang jenis bahan serat alam, mulai dari ciri-ciri, tekstur, bentuk, sampai contoh serat tekstil yang berasal dari hewan. Apakah ada bahan serat yang belum pernah Anda gunakan? Dalam praktik kehidupan sehari-hari kita memang banyak membutuhkan bahan serat alam termasuk serat tekstil yang berasal dari hewan. Bahkan bahan serat hewan ini bisa menjadi komoditi tersendiri bagi sebuah negara karena memang dibutuhkan oleh banyak orang. Mulai dari membuat pakaian, tas, sepatu, peralatan rumah tangga, dan barang-barang bernilai ekonomis lainnya.