Doa Musim Hujan yang Diajarkan Nabi ﷺ

Doa Musim Hujan – Memasuki musim penghujan, fenomena hujan angin kencang yang disertai dengan petir sudah bukan hal yang jarang. 

Dalam menghadapi peristiwa alam ini, ada doa dari Rasulullah ﷺ yang dianjurkan untuk dibaca. Doa sendiri memang senjata seorang mukmin yang paling ampuh agar terhindar dari bahaya. Berikut doa musim hujan yang bisa Anda amalkan.

Doa Melihat Cuaca Mendung

Dalam Kitab Adzkar karya Imam Nawawi RA dijelaskan bahwa Nabi ﷺ tiapkali melihat potongan awan mendung yang belum terkumpul sempurna selalu meminta agar dihindarkan dari turunnya adzab atau bahaya. Berikut adalah doa ketika melihat awan mendung yang dibaca Nabi ﷺ:

 اللَّهُمَّ إني أعُوذُ بِكَ مِنْ شَرّها

Latin: “Allohumma inni a’ûdzu bika min syarrihā”

Artinya: Ya Allah aku berlindung kepadamu dari keburukan yang akan ditimbulkan awan mendung.

Doa Ketika Angin Kencang

Angin kencang selain menjadi tanda akan turun hujan juga menjadi salah satu tanda kebesaran Allah SWT, karena itu Nabi Muhammad ﷺ melarang kita memakinya jika kondisi tersebut terjadi. 

Bahkan Imam Syafii menuturkan sebuah hadits munqothi’ yang menceritakan seorang lelaki yang mengeluhkan kefakiran yang dialaminya kepada Nabi ﷺ, lantas Nabi bersabda “Jangan-jangan kamu pernah mencela angin”

Karena itu jangan mencela angin, ia merupakan bala tentara Allah yang diutus untuk membawa rahmat dan terkadang membawa adzab.

Meski angin kencang terkadang merupakan sebuah rahmat, namun biasanya angin kencang ini juga bisa menimbulkan berbagai kerusakan termasuk banyak pepohonan tumbang, sehingga bisa sangat berbahaya. Namun Anda tidak perlu kuatir, saat peristiwa ini terjadi, ada Doa ketika angin kencang sesuai Sunnah yang bisa Anda amalkan agar terhindar dari bahaya tersebut.

Doa Ketika Angin Kencang
Doa Ketika Angin Kencang: Al Adzkar

Adapun dzikir ketika angin kencang yang diajarkan Nabi dan bisa Anda amalkan yaitu:

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْألُكَ مِنْ خَيْرِ هَذِهِ الرّيحِ، وخَيْرِ ما فِيها، وَخَيْرِ ما أُمِرَتْ بِهِ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرّ هَذِهِ الرّيحِ وَشَرّ ما فِيها وَشَرّ ما أُمِرَتْ بِهِ 

“Allahumma inna nas-aluka min khairi hadzihir rïch, wakhairi mā fïhā, wa khairi mā umirot bih, wa na’üdzu bika min syarri hadzihir rïch, wa syarri mā fïhā wa syarri mā umirot bih.”

Artinya: Ya Allah kami memohon kepadaMu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, serta kebaikan perkara yang diperintahkan pada angin ini. Dan kami berlindung kepada-Mu dari keburukan angin ini, keburukan yang ada di dalamnya dan keburukan yang diperintahkan kepadanya.”

Anda bisa mengamalkan doa tersebut setiap kali mendapati ada angin kencang terjadi.

Selain itu, ada pula doa ketika ada angin kencang sesuai sunnah yang lain yang bisa Anda baca yaitu berbunyi:

اللَّهُمَّ لَقْحاً لا عَقِيماً

Latin: Allahumma laqhan, lā ‘aqïman”

Artinya: Ya Allah jadikanlah angin ini angin yang menyuburkan, dan jangan Engkau jadikan sebagai angin yang menanduskan.

Doa ketika angin kencang ini bersumber dari hadits yang disampaikan Imam Nawawi dalam Adzkar:

وروينا في كتاب الترمذي وغيره، عن أُبيّ بن كعب رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:  لا تَسُبُّوا الرّيحَ، فإنْ رأيْتُمْ ما تَكْرَهُونَ فَقُولوا: اللَّهُمَّ إنَّا نَسْألُكَ مِنْ خَيْرِ هَذِهِ الرّيحِ، وخَيْرِ ما فِيها، وَخَيْرِ ما أُمِرَتْ بِهِ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرّ هَذِهِ الرّيحِ وَشَرّ ما فِيها وَشَرّ ما أُمِرَتْ بِهِ  قال الترمذي: حديث حسن صحيح

Kami meriwayatkan dari Kitab Tirmidzi dan selainnya, dari Ubay bin Ka’b radliyallahu ‘anh. Rasulullah ﷺ bersabda: Janganlah kalian memaki-maki angin! Jika kalian melihat sesuatu yang kalian benci maka bacalah “Allahumma inna nas-aluka min khairi hadzihir rïch, wakhairi mā fïhā, wa khairi mā umirot bih, wa na’üdzu bika min syarri hadzihir rïch, wa syarri mā fïhā wa syarri mā umirot bih.”

Dan juga hadits:

وروينا بالإِسناد الصحيح في كتاب ابن السني، عن سلمة بن الأكوع رضي الله عنه، قال: كان رسولُ الله صلى الله عليه وسلم إذا اشتدّتِ الريحُ يقول:  اللَّهُمَّ لَقْحاً لا عَقِيماً 

“Kami meriwayatkan dari Kitab Ibnu Sunni dari Salamah bin al ‘Akwa’ RA, beliau berkata: Konon Nabi ﷺ ketika mendapati angin yang kuat bersabda “Allahumma laqhan, lā ‘aqïman”

Selain doa angin kencang tersebut, Imam Nawawi juga menjelaskan bahwa ketika terjadi angin yang kencang dianjurkan untuk membaca takbir.

Doa Mendengar Petir

Petir, kilat, atau halilintar adalah gejala alam yang seringkali muncul pada musim hujan saat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang sangat menyilaukan. Beberapa saat kemudian biasanya disusul dengan suara menggelegar yang disebut guntur, geledek atau guruh.

Ada banyak sekali macam kumpulan doa mendengar petir yang shahih maupun yang dho’if sanadnya. Namun bukan berarti kita tidak bisa mengamalkan doa-doa tersebut. Alasan inilah yang membuat Imam Nawawi menuturkan kumpulan Doa ketika ada petir sesuai Sunnah baik yang shahih maupun tidak dalam kitabnya al Adzkar lin Nawawi.

Berikut ini doa ketika mendengar guruh:

اللَّهُمَّ لا تَقْتُلْنا بِغَضَبِكَ، ولا تُهْلِكْنا بِعَذَابِكَ، وَعافِنا قَبْلَ ذلكَ

Latin “Allahumma lā taqtulnā bighodlobika, walā tuhliknā bi’adzaabika, wa ‘āfinā qobla dzālik”

Artinya: Ya Allah, janganlah Engkau membunuh kami dengan murka-Mu, dan janganlah merusak kami dengan adzab-Mu, ampunilah kami sebelum itu semua terjadi.

Sumber hadits doa tersebut adalah:

 روينا في كتاب الترمذي بإسناد ضعيف عن ابن عمر رضي الله عنهما، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان إذا سمع صوتَ الرعد والصَّواعق قال:  اللَّهُمَّ لا تَقْتُلْنا بِغَضَبِكَ، ولا تُهْلِكْنا بِعَذَابِكَ، وَعافِنا قَبْلَ ذلكَ .

“Kami meriwayatkan dari Kitab Turmudzi dengan sanad yang dhaif dari Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah ﷺ ketika mendengar guruh bersabda “Allahumma lā taqtulnā bighodlobika, walā tuhliknā bi’adzaabika, wa ‘āfinā qobla dzālik”

Selain doa tersebut ada juga do’a ketika mendengar petir yang bersumber dari Sunnah, yaitu:

سُبْحانَ الَّذي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالمَلائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ

Latin “Subhānnalladzi yusabbihur ro’du bi hamdihi wal mala-ikatu min khiifatih”

Artinya:  Maha Suci Allah SWT yang petir dan para malaikat bertasbih memujiNya SWT karena merasa takut kepada-Nya.

Doa ketika petir dan guruh tersebut bersumber dari hadits shahih yang terdapat dalam Kitab Muwattha’:

 وروينا بالإِسناد الصحيح في  الموطأ  عن عبد الله بن الزبير رضي الله عنهما أنه كان إذا سمع الرعدَ تركَ الحديثَ وقال:  سُبْحانَ الَّذي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالمَلائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ .

“Kami meriwayatkan dengan sanad yang shahih dalam Muwatha’ dari Abdullah bin Zubair radliyallohu ‘anhuma bahwa ketika Ibnu Zubair mendengar petir menggelegar dia akan menghentikan pembicaraannya dan membaca “Subhānnalladzi yusabbihur ro’du bi hamdihi wal mala-ikatu min khiifatih”

Doa Turun Hujan Lebat dan Petir

Kondisi angin yang kencang umumnya akan dibarengi dengan hujan yang deras, bahkan biasanya akan bermunculan juga petir yang membuat sebagian orang takut. 

Bila sedang dalam kondisi ini, terlebih ketika Anda sedang tidak di rumah dan dalam perjalanan. Maka ada doa yang bisa Anda amalkan, yaitu doa ketika angin kencang dan doa melihat dan mendengar kilat dan guruh yang telah disebutkan di atas.

Tentunya karena dibarengi pula dengan turunnya hujan, di samping mengamalkan doa ketika ada angin kencang maka Anda pun bisa turut mengamalkan doa ketika hujan turun yang sudah sering diajarkan di madrasah atau pesantren.

Untuk doa saat turun hujan, yaitu:

اللَّهُمَّ صَيِّباً نافِعاً

Latin: Allahumma shayyiban nāfi’an.

Artinya: Ya Allah berilah kami hujan yang memberikan manfaat.

Doa turun hujan ini sudah sangat masyhur dan telah disebutkan oleh Imam Bukhari dalam kita shahih beliau tanpa menjelaskan berapa kali Nabi membaca doa turun hujan tersebut. Sementara riwayat dalam Sunan Ibnu Majah dijelaskan bahwa Nabi membaca doa ketika turun hujan allahumma shoyyiban nafi’an ini sebanyak dua atau tiga kali.

Untuk doa saat hujan deras Anda bisa membaca doa Rasulullah ﷺ berikut ini:

doa saat hujan deras
doa saat hujan deras: Al Adzkar

  اللَّهُمَّ حَوَالَيْنا ولاَ علينا، والظراب وبطون الأودية ومَنَابِتِ الشَجَرِ

Latin: “Allāhumma hawalaina walā ‘alaina, Allāhumma ‘alal ākami wad dhirabi, wa buthūnil auwdiyati, wamanābitisyajari.” 

Artinya: Ya Allah turunkan hujan ini di sekeliling kami jangan di atas kami. Dan curahkanlah hujan ini di atas bukit-bukit, di lembah-lembah, dan tempat-tempat tumbuhnya pepohonan.

Sedangkan doa ketika hujan reda dan berhenti adalah:

مُطِرْنا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ

Latin: Muthirnā bifadllillahi wa rahmatih

Artinya: Hujan telah diturunkan dengan anugerah dan rahmat-Mu.

Doa-doa musim hujan yang telah disebutkan di atas, bisa mulai Anda pelajari untuk dihafalkan. Sehingga saat di tengah perjalanan atau mendapati kondisi sedemikian rupa seperti yang sudah disebutkan, maka Anda tinggal mengamalkan doa terkait. 

Referensi:

الكتاب: الأذكار

المؤلف: أبو زكريا محيي الدين يحيى بن شرف النووي (المتوفى: 676هـ)

تحقيق: عبد القادر الأرنؤوط رحمه الله

الناشر: دار الفكر للطباعة والنشر والتوزيع، بيروت – لبنان

طبعة جديدة منقحة، 1414 هـ – 1994 م

Tinggalkan Komentar
Posting Terbaru

Related Articles

Related