Hukum Ziarah Kubur dan Bacaannya

Hukum ziarah kubur seringkali menjadi polemik di masyarakat, terutama menjelang bulan Ramadhan biasanya Umat muslim di Indonesia melakukan tradisi ziarah kubur. Sebenarnya ziarah kubur dengan mengunjungi makam orang tua dan sanak famili yang sudah lebih dulu meninggal dunia dan mendoakannya bukan sekedar sebuah tradisi adat setempat di Nusantara. Untuk itu kami akan membahas hukum ziarah kubur dan dalilnya beserta bacaan doa ziarah kubur.

Hukum Ziarah Kubur dan Dalilnya

Mulanya saat tradisi jahiliyah masih melekat pada Muslimin di kala itu Nabi ﷺ melarang ziarah kubur, namun setelah tradisi-tradisi ini hilang beliau memerintahkan ziarah kubur karena ada hikmah ziarah kubur yang harus kita renungkan yaitu mengingat kematian dan lebih mendorong untuk menerapkan zuhud dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu tujuan ziarah kubur adalah mendoakan ahli kubur dan memintakan ampunan kepada mereka sebagaimana Nabi ﷺ memintakan ampunan kepada ahli makam Baqi’.

Hukum ziarah kubur bagi laki-laki

Hukum ziarah kubur bagi laki-laki adalah sunnah, tidak ada perbedaan pendapat dikalangan ulama 4 madzhab terkait hal ini. Terdapat beberapa dalil kesunnatan ziarah kubur, diantaranya adalah:

عن بُريدَةَ رَضِيَ اللَّهُ عنه، قال: قال رسولُ الله صلَّى الله عليه وسلَّم: ((نَهَيْتُكُم عن زيارةِ القبورِ، فزُورُوها  ))  1

“Dari Buraidah ra, Rasulullah ﷺ bersabda: Dulu aku melarang kalian ziarah kubur, maka sekarang ziarahlah kalian.”

 عن أبي هريرة رَضِيَ اللهُ عنه، قال: ((زارَ رسولُ اللهِ صلَّى الله عليه وسلَّم قبرَ أُمِّه، فبكى وأبكى مَنْ حَوْلَه، وقال: استأذَنْتُ ربِّي عزَّ وجلَّ في أن أَسْتَغْفِرَ لها، فلَمْ يُؤْذَنْ لي، واستَأْذَنْتُ في أنْ أزورَ قَبرَها فأَذِنَ لي، فزوروا القبورَ؛ فإنَّها تُذَكِّرُكم الموتَ  ))  .2

Dari Abu Hurairah ra: Rosululloh ﷺ ziarah ke makam ibunya, kemudian Nabi ﷺ menangis dan membuat sahabat di sekelilingnya turut menangis, dan beliau bersabda “Aku meminta ijin kepada Rabb agar aku bisa memintakan ampunan untuknya, namun Dia tidak berkenan. Dan aku meminta ijin untuk menziarahinya lalu aku diberi ijin. Maka ziarahlah kalian ke kubur, karena ziarah kubur mengingatkan kalian pada kematian.”

 عن عائشةَ رَضِيَ اللهُ عنها، قالت: ((كان رسولُ اللهِ صلَّى الله عليه وسلَّم كلَّما كان ليلَتُها مِن رسولِ اللهِ صلَّى الله عليه وسلَّم يخرُجُ مِن آخِرِ اللَّيلِ إلى البَقيعِ…  ))3

“Dari Aisyah ra: Rosululloh ﷺ ketika bermalam di rumah Aisyah di waktu akhir malam keluar ke pemakaman Baqi’….”

Hukum ziarah kubur bagi wanita

Ada beberapa pendapat terkait hukum ziarah kubur bagi wanita, yaitu:

  • Mubah
  • Makruh
  • Haram

Para ulama yang memperbolehkan ziarah kubur bagi wanita menggunakan dalil hadits ziarah kubur berikut ini:

  1. Adanya ijin Nabi pada Aisyah untuk ziarah kubur

عن عائشة رَضِيَ اللَّهُ عنها، قالت: ((ألَا أُحَدِّثُكم عنِّي وعن رسولِ الله صلَّى الله عليه وسلَّم، قلنا: بلى.. الحديث، وفيه: قالت: قلْتُ: كيف أقولُ لهم يا رسولَ الله؟ قال: قولي: السَّلامُ على أهلِ الدِّيارِ من المؤمنينَ والمُسْلمينَ، ويَرْحَمُ اللهُ المُستَقدِمينَ مِنَّا والمُستَأخرينَ، وإنَّا إن شاءَ الله بكم لَلاحقونَ  ))4

“Dari Aisyah ra …… Aku bertanya pada Rasulullah ﷺ bagaimana cara bacaan ziarah pada ahli kubur ya rasulallah? Nabi ﷺ bersabda: Bacalah “Assalaamu ‘alaa ahlid diyaari minal mu’miniina wal muslimiin, wayarhamullohul mustaqdimiina minnaa wal musta’khiriin, wa innaa in syaa Allohu bikum laahiquun.”

Adanya ijin Nabi ﷺ pada Aisyah ra untuk melakukan ziarah kubur dan beliau mengajari doa ziarah kubur adalah suatu dalil bahwa ziarah kubur bagi wanita diperbolehkan.

  1. Para sahabat wanita juga melakukan ziarah kubur

 عن عبدِ اللهِ بنِ أبي مُلَيكةَ، ((أنَّ عائشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عنها أقبلَتْ ذاتَ يومٍ من المقابِرِ، فقُلْتُ لها: يا أمَّ المؤمنينَ مِن أينَ أقبَلْتِ؟ قالت: مِن قَبرِ أخي عبدِ الرحمنِ بنِ أبي بكرٍ. فقلت لها: أليسَ كان رسولُ اللهِ صلَّى الله عليه وسلَّم نهى عن زيارَةِ القبورِ؟ قالت: نعم، كان نهى، ثُمَّ أَمَرَ بزيارَتِها  )) 5

“Dari Abdullah bin Abi Mulaikah ra bahwa suatu hari sayidah Aisyah kembali dari (ziarah) pemakaman, kemudian aku menyapa: Darimana wahai Ummulmu’minin? Beliau menjawab: Dari ziarah makam saudaraku Abdurrahman bin Abi Bakar. Kemudian aku bertanya: Bukannya Rasulullah ﷺ melarang ziarah kubur? Aisyah ra pun menjawab: Benar, dulu Nabi melarang ziarah kubur, kemudian beliau ﷺ memerintahkan ziarah.”

Hadits ini menjelaskan bahwa para sahabat wanita seperti sayidah Aisyah ra juga berziarah kubur sehingga para jumhur ulama mengatakan bahwa hukum ziarah kubur bagi wanita adalah boleh.

Meski demikian tentu kebolehan ziarah kubur bagi wanita ini dengan beberapa syarat seperti tidak adanya hak-hak suami yang disia-siakan serta tidak ada larangan-larangan syar’i yang lain.

Doa Ziarah Kubur

Setelah memahami bolehnya ziarah kubur dan beberapa pendapat ulama tentang hukum ziarah kubur dan dalilnya, pembahasan selanjutnya mengenai amaliyah yang lazim dibaca saat melakukan ziarah kubur, Imam Nawawi dalam kitabnya al Adzkar menuturkan penjelasan bahwa para peziarah kubur hendaknya mengawali ziarah dengan mengucapkan salam kepada ahli kubur. Sedangkan bacaan salam ziarah kubur sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ adalah:

السَّلامُ عَلَيْكُمْ أهْلَ الدّيارِ مِنَ المؤْمِنِينَ، وإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَلاحِقُونَ، أسألُ اللَّهُ لَنَا ولَكُمُ العافيَةَ

Latin: Assalaamu ‘alaykum ahlad diyaari minal mu’miniin, wa innaa in syaa-allohu bikum lalaahiquun, as-alulloha lanaa wa lakumul ‘aafiyah”

Artinya: Semoga keselamatan tercurah untuk kalian para penghuni kubur dari orang-orang beriman, jika Allah menghendaki, kami akan menyusul kalian, aku meminta kepada Allah agar aku dan kalian diberikan keselamatan.”

Kemudian setelah salam peziarah memperbanyak bacaan Al-Qur’an, dzikir, serta tidak lupa mendoakan ahli kubur di daerah yang diziarahi secara khusus dan semua umat Islam yang telah wafat secara umum serta lebih sering berziarah kubur ke makam wali, para ulama dan orang-orang yang memiliki keutamaan di sisi Allah.

ويُستحب للزائر الإِكثار من قراءة القرآن والذكر، والدعاء لأهل تلك المقبرة وسائر الموتى والمسلمين أجمعين. ويُستحبّ الإِكثار من الزيارة، وأن يكثرَ الوقوفَ عند قبور أهل الخير والفضل.

الأذكار للنووي ت مستو – المجلد 1 – الصفحة 282

Dengan demikian menurut penjelasan di atas kita bisa membaca ayat-ayat al Quran, berdzikir dan mendoakan ahli kubur. Kalau kita mengacu pada bacaan doa ziarah kubur yang biasa dibaca para pendahulu kita, maka setelah salam Anda bisa membaca runtutan bacaan berikut ini:

  • Surat al-Fatihah

Dibaca tiga kali dan dihadiahkan pada Nabi ﷺ, para sahabat nabi, ulama serta muslimin secara umum dan secara khusus pada orang tua atau ahli kubur yang diziarahi

  • Surat al Ikhlas 3 kali
  • Tahlil dan Takbir.  

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ  

Artinya, “Tiada tuhan yang layak untuk disembah kecuali Allah. Allah maha besar.”  

  • Surat al Falaq

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَ. وَمِنْ شَرِّ النَّفَاثاتِ فِى الْعُقَدِ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ

Artinya, “Dengan menyebut asma Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu subuh dari kejahatan makhlukNya. Dari kejahatan waktu malam saat telah gelap gulita. Dan dari kejahatan wanita-wanita penyihir yang mengembuskan nafasnya pada buhul-buhul sihir. Dan dari kejahatan orang-orang yang hasud dengki apabila ia mendengki.’”

  • Tahlil dan Takbir.

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ  

Artinya, “Tiada tuhan yang layak untuk disembah kecuali Allah. Allah maha besar.”  

  • Surat an Naas

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. اِلَهِ النَّاسِ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. الَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُوْرِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

Artinya, “Dengan menyebut asma Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Tuhan manusia, penguasa manusia. Sesembahan manusia, dari kejahatan bisikan setan yang biasa bersembunyi. Yang membisikkan kejahatan ke dalam hati manusia. Dari golongan jin dan manusia.’”

  • Tahlil dan Takbir.

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ  

Artinya, “Tiada tuhan yang layak untuk disembah kecuali Allah. Allah maha besar.”  

  • Surat al Fatihah

اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الَّمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ. اَمِينْ

Artinya, “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang dirajam. Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji hanya milik Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan amal. Hanya kepada-Mu kami menyembah. Hanya kepada-Mu pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri anugerah nikmat kepada mereka, bukan jalan orang-orang yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Semoga Engkau kabulkan permohonan kami.”

  • Awal surat al Baqarah

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. المّ. ذَلِكَ الكِتابُ لاَرَيْبَ فِيْهِ هُدَى لِلْمُتَّقِيْنَ. الَّذِيْنَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ. وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُونَ بِمَا اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَا اُنْزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِالْاَخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ. اُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ، وَاُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Artinya, “Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Alif lam mim. Al Quran ini tidak ada keraguan terhadapnya. Sebagai hidayah bagi mereka yang bertakwa. Yaitu orang yang beriman kepada yang perkara ghaib, yang melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang kami berikan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada kitab Al-Qur’an yang telah diturunkan kepadamu (Muhammad SAW) dan kitab-kitab Allah yang telah diturunkan sebelumnya, serta mereka yakin akan adanya kehidupan di akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya. Merekalah orang orang yang beruntung.”

  • Ayat ke 163 dari surat al Baqarah

وَاِلَهُكُمْ اِلَهٌ وَّاحِدٌ لاَ اِلَهَ اِلاَّ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ

Artinya, “Dan Tuhan kalian adalah Tuhan yang maha esa. Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Dia sang maha pengasih lagi maha penyayang.”

  • Ayat Kursi

اللهُ لاَ اِلَهَ اِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَاْ خُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَّهُ مَا فِى السَّمَوَاتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِى يَشْفَعُ عِنْدَهُ اِلاَّ بِاِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَينَ اَيْدِيْهِمِ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلاَ يُحْيِطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ اِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالْاَرْضَ، وَلاَ يَئُودُهُ حِفْظُهُمُا، وَهُوَ الْعَلِىُّ الْعَظِيْمُ

Artinya, “Allah, tiada yang patut disembah kecuali Dia yang Maha Hiduplagi berdiri sendiri. Tidak mengantuk dan tidak pula tidur. Milik-Nya apa pun yang ada di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberikan syafaat di sisi-Nya kecuali dengan izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka. Tidak ada satupun yang mengetahui sedikit dari ilmu-Nya kecuali apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat menjaga keduanya. Dia Maha Luhur lagi Maha Agung.”

  • Ayat 284-286

لِلَّهِ مَا فِى السَّمَوَاتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ. وَاِنْ تُبْدُوْا مَا فِى اَنْفُسِكُمْ اَوْ تَخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللهُ. فَيَغْفِرُ لَمِنْ يَّشَاءُ وَيُعْذِّبُ مَنْ يَّشَاءُ. وَاللهُ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيْرٌ. اَمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَا اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُوْنَ. كُلٌّ اَمَنَ بِاللهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ. لَانًفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهِ. وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ. لَا يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا. لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكَتْسَبَتْ. رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا اِنْ نَسِيْنَا اَوْ اَخْطَاْنَا. رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا. رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ. وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا اَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ 

Artinya, “Hanya milik Allah segala sesuatu yang ada di langit dan yang ada di bumi. Jika kamu menyatakan atau merahasiakan apa saja yang di hatimu, maka semua itu tetap akan dihisab oleh Allah. Dia akan mengampuni orang yang dikehendaki-Nya dan menyiksa orang yang dikehendaki-Nya.

Allah maha kuasa atas segala sesuatu. Rasulullah SAW dan orang-orang yang beriman mempercayai apa saja yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya. Semuanya beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan kepada para rasul-rasul-Nya. ‘Kami tidak membeda-bedakan seorang rasul dari rasul-rasul yang lain.’ Mereka berkata, ‘Kami mendengar dan kami menaati. Ampunan-Mu, wahai Tuhan kami, yang kami harapkan. Hanya kepada-Mu tempat kembali.’

Allah tidak membebani hambaNya kecuali dengan kemampuannya. Ia mendapat balasan atas apa yang dia perbuat dan hukuman dari apa yang dia lakukan. ‘Tuhan kami, janganlah Kau hukum kami jika kami terlupa atau salah. Tuhan kami, jangan Kau tanggungkan pada kami dengan beban berat sebagaimana Engkau bebankan pada kaum sebelum kami. Jangan pula Engkau bebankan pada kami sesuatu yang kami tidak mampu.

Ampunilah kami. Kasihanilah kami. Kaulah pemimpin kami. Tolonglah kami menghadapi golongan kafir,” (Surat Al-Baqarah ayat 284-286).

  • Membaca doa Yaa Arhamarraahimiin 3x
  • Surat al Ahzab ayat 33

اِنَّمَا يُريِدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ اَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًا 

Artinya, “Sungguh Allah berkehendak menghilangkan segala kotoran pada kalian, wahai ahlul bait, dan menyucikanmu sesuci-sucinya,” (Surat Al-Ahzab ayat 33).

  • Ayat 56 surat al Ahzab

اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا 

Artinya, “Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bacalah shalawat nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

  • Shalawat nabi 3 kali

اَلَّلهُمَّ صَلِّ أَفْضَلَ صَلَاةٍ عَلَى أَسْعَدِ مَخْلُوْقَاتِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ، عَدَدَ مَعْلُوْمَاتِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ الْغَافِلُوْنَ

Artinya, “Ya Allah, tambahkanlah rahmat dan kesejahteraan untuk pemimpin dan junjungan kami Nabi Muhammad SAW, serta keluarganya, sebanyak pengetahuan-Mu dan sebanyak tinta kalimat-kalimat-Mu selama orang yang mengingatMu masih berdzikir. dan selama orang yang melalaikanmu lengah dalam berzikir.”

  • Salam pada Nabi 1 kali

وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ اَصْحَابِ سَيِّدِنَا رَسُوْلِ اللهِ اَجْمَعِيْنَ

Artinya, “Semoga Allah yang maha suci dan luhur meridhoi seluruh sahabat pemimpin kami Rasulullah SAW.”

  • Surat al Anfal ayat 40 dan Ali Imran ayat 173

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ. نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ 

Artinya, “Cukup Allah bagi kami. Dia sebaik-baik wakil. (QS Ali Imran ayat 173). Dia sebaik-baik pemimpin dan penolong,” (QS Al-Anfal ayat 40).

  • Hauqalah 1 kali

وَلَاحَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ

“Tiada daya upaya melainkan lantaran pertolongan Allah.”

  • Istighfar 3 kali

اَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ 3

“Aku memohon ampunan kepada Allah”

الَّذِيْ لَا اِلَهَ اِلَّا هُوَ الحَيُّ القَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ، اَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ اَنَّهُ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ

Artinya, “Sebaik-baik zikir–ketahuilah–adalah bacaan ‘La ilāha illallāh’, tiada tuhan selain Allah”

  • Bacaan tahlil 100 kali

لا اله الا الله

Artinya: Tiada Tuhan selain Allah

  • Doa ziarah kubur (tahlil)

الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًا يُّوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِىءُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ، سُبْحَانَكَ لَا نُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ، فَلَكَ الحَمْدُ قَبْلَ الرِّضَى وَلَكَ الحَمْدُ بَعْدَ الرِّضَى وَلَكَ الحَمْدُ إِذَا رَضِيْتَ عَنَّا دَائِمًا أَبَدًا

Artinya, “Segala puji hanya milik Allah, Tuhan seluruh alam sebagai pujian yang menyamai nikmat-Nya, dan pujian yang memungkinkan tambahannya. Tuhan kami, hanya bagi-Mu segala puji sebagaimana pujian yang layak bagi kemuliaan dan keagungan kerajaan-Mu. Maha suci Engkau, kami tidak mungkin bisa menghitung pujian atas diri-Mu sebagaimana Engkau memuji diri sendiri. Hanya bagi-Mu pujian sebelum ridha. Hanya bagi-Mu pujian setelah ridha. Hanya bagi-Mu pujian ketika Kau meridhai kami selamanya.”

وَصَلى اللهُ على سَيِدِنا محمدٍ وعلى آله وصحْبِهِ وَسَلَم

Artinya: Semoga rahmat dan salam kesejahteraan Allah tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarga dan sahabatnya.

للَّهُمَّ اجْعَلْ ثَوَاَبَ مَا قَرَأْنَاهُ وَبَرَكَةَ مَا تَلَوْنَاهُ وَصَلَّيْنَاهُ عَلَى نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا هَلَلْنَا هَدِيَّةً بَالِغَةً وَرَحْمَةً مِنْكَ نَازِلَةً نُقَدِّمُهَا وَنُهْدِيْهَا اِلَى حَضَرَاتِ النَّبِيِّ الأَكْرَمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ اِلَى أَرْوَاحِ آبَائِهِ وَإِخْوَانِهِ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالمُرْسَلِيْنَ وَإِلَى مَلَائِكَةِ اللهِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَالكَرُّوْبِيِّيْنَ

Artinya, “Ya Allah, jadikanlah pahala serta keberkahan bacaan kami, shalawat kami, dan tahlil kami sebagai hadiah yang sampai dan rahmat-Mu yang turun, yang kami persembahkan dan hadiahkan untuk Nabi Muhammad SAW termulia, arwah bapak moyangnya, saudaranya dari kalangan para nabi dan rasul, malaikat muqarrabin dan karubiyyin.

وَاِلَى مَنْ زُرْتُ مِنَ المُسْلمين اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيه وصلى الله على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم

Artinya : “Dan kepada ahli kubur yang aku ziarahi dari para Muslimin. Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah ampunan kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah kuburnya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari dosa sebagaimana dibersihkannya baju putih dari noda kotoran.”

“Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik akhlaknya dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya.”

Doa tahlil pendek Latin

Jika merasa bacaan tahlil yang biasa dibaca para ulama salaf dan kiai-kiai NU terlalu panjang, Anda bisa juga dengan membaca fatihah yang pahalanya dikirimkan kepada mayit kemudian membaca surat Yasin atau surat al Ikhlas dengan jumlah yang memungkinkan dan lalu membaca doa:

“Allahumma Shalli ‘alaa sayidina Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbih. Ya Allah sampaikanlah pahala bacaan Fatihah dan Yasin ini kepada …. Jadikanlah bacaan tersebut sebagai lantaran ampunan dan rahmat-Mu. Ya Rabb, bersihkanlah dosa-dosanya sebagaimana dibersihkannya pakaian putih dari noda. Washollallohu ‘alaa sayidina Muhammadin wa aalihi wa shahbihi wasallam.”

Hal ini dikarenakan bacaan surat al Quran, dzikir, doa dan lainnya bisa bermanfaat kepada mayit. Terkait hal ini Ibnu Qudamah al Hambali dalam kitab al Mughni berkata6:

وأي قربة فعلها ، وجعل ثوابها للميت المسلم ، نفعه ذلك ، إن شاء الله ، أما الدعاء ، والاستغفار ، والصدقة ، وأداء الواجبات ، فلا أعلم فيه خلافا ، إذا كانت الواجبات مما يدخله النيابة

المغني (3 / 519)

Artinya: Ibadah apapun yang dilakukan seseorang, dan pahalanya dijadikan untuk mayit muslim maka bisa memberikan manfaat -In Sya Allah- Adapun doa, istighfar, sedekah, ibadah-ibadah wajib yang lain maka aku tidak mengetahui adanya perbedaan pendapat dikalangan ulama jika ibadah-ibadah wajib tersebut merupakan amaliah yang bisa digantikan orang lain.

Demikian pembahasan hukum ziarah kubur dan juga doa ziarah kubur. Semoga bisa bermanfaat.

والله اعلم بالصواب

Referensi:

  1. صحيح مسلم الصفحة أو الرقم: 1977
  2. صحيح مسلم الصفحة أو الرقم: 976
  3. صحيح النسائي الصفحة أو الرقم: 2038
  4. [9079] أخرجه مسلم (974).
  5. [9078] أخرجه ابن ماجه (1570) مختصرا، وأبو يعْلَى (4871) باختلافٍ يسيرٍ، والحاكم (1392)، والبيهقي (7458).  قال البيهقيُّ: تفرَّدَ به بسطام بن مسلم البصري، وله ما يُقَوِّيه. وجوَّدَ إسنادَه الحافظُ العراقيُّ في ((تخريج الإحياء)) (5/242)، وصحَّحَه الألبانيُّ في ((إرواء الغليل)) (3/234)، والوادعي في ((الصحيح المسند)) (1564). 
  6. المغني (3 / 519)
Tinggalkan Komentar
Posting Terbaru

Related Articles

Related