Sholat dhuha merupakan salah satu dari beberapa sholat yang sunnah muakkad dan yang tidak disunnahkan berjamaah.
Sholat ini termasuk salah satu sholat yang sering diwasiatkan Rosululloh SAW pada para sahabat RA.
Pengertian sholat dhuha
قَالَ الْعَيْنِيُّ فِي شَرْحِ الْبُخَارِيِّ الضُّحَى بِالضَّمِّ وَالْكَسْرِ فَوْقَ الضَّحْوَةُ وَهِيَ ارْتِفَاعُ أَوَّلِ النَّهَارِ وَالضَّحَاءُ بِالْفَتْحِ وَالْمَدِّ هُوَ إِذَا عَلَتِ الشَّمْسُ إِلَى رُبُعِ السماء فما بعده أنتهى
تحفة الاحوذي في شرح البخاري
قال القارىء فِي الْمِرْقَاةِ قِيلَ صَلَاةُ وَقْتِ الضُّحَى وَالظَّاهِرُ أَنَّ إِضَافَةَ الصَّلَاةِ إِلَى الضُّحَى بِمَعْنَى فِي كَصَلَاةِ النَّهَارِ وَصَلَاةِ اللَّيْلِ
“Imam Badruddin al-Ainy dalam kitabnya menjelaskan: Addhiha dan addhuha dengan dhommah dan kasroh bermakna waktu setelah “dhohwah” yakni waktu naiknya matahari di permulaan pagi hari (setelah waktu ini berlalu disebut dhuha).
Sedangkan Dhoha’ dengan fathah dan dibaca panjang yaitu waktu saat matahari naik pada seperempat ufuk sampai dengan tergelincirnya matahari di tengah ufuk.
Al-Qori dalam kitabnya al-Mirqot menyatakan: penyandaran kalimat sholat pada kalimat dhuha (Sholat Dhuha) adalah penyandaran yang bermakna “fi” sebagaimana penyandaran kalimat sholat pada kalimat nahar atau lail. Dalam hal ini arti dari “sholat dhuha” adalah sholat yang dilakukan di waktu dhuha.”
Dengan demikian, waktu sholat dhuha di daerah Surabaya waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta setelah terbitnya (kira-kira pukul tujuh 06:15 pagi hingga waktu dhuhur.
Terkait waktu dan tata cara sholat dhuha bisa Anda pahami dengan penjelasan yang telah dituturkan dan juga penjelasan berikut ini.
Hukum sholat dhuha
Hukum melakukan sholat dhuha menurut pendapat yang kuat adalah sunnah muakkad. Hal ini berdasarkan apa yang dilakukan Risululloh SAW dan wasiatnya kepada para sahabat.
Sedangkan penafian Sayidah Aisyah RA atas sholat dhuha yang dilakukan Nabi SAW kecuali sholat yang dilakukan saat dalam perjalanan maka diarahkan pada sholat dhuha yang diketahui Aisyah RA dari Nabi SAW.
Karenanya, sangat wajar jika banyak sahabat Nabi SAW yang meriwayatkan sholat dhuha dengan riwayat yang berbeda dengan Aisyah RA.
Adapun pendapat Ibn Umar RA yang mengatakan bahwa sholat dhuha adalah bid’ah, maka hal ini arahnya pada sholat dhuha yang dilakukan di masjid. Untuk pelaksanaan di rumah dan tempat lain bukan bid’ah. (Penjelasan lebih detail bisa lihat Syarah Nawawi ala Muslim)
Fadhilah dan keutamaan sholat dhuha
Terdapat banyak hadits shohih terkait fadhilah dan keutamaan sholat dhuha, diantaranya adalah:
1. Sholatnya para awwabin
Sholat dhuha adalah sholatnya awwabin dan tidak ada yang bisa membiasakannya kecuali para awabin.
Lantas siapakah awwabin? Menurut Imam Nawawi RA “Awabin adalah orang-orang yang senantiasa taat pada Alloh SWT.”
Keutamaan ini berdasarkan hadits:
صلاة الضحى صلاة الأوابين
الجامع الصغير
“Sholat dhuha meupakan sholatnya awwabin.”
Dan hadits:
لا يحافظ على صلاة الضحى إلا أواب، وهي صلاة الأوابين
صحيح ابن خزيمة
“Tidaklah menjaga sholat dhuha kecuali orang-orang yang taat, dan sholat dhuha merupakan sholatnya orang-orang yang taat.”
2. Sholat dhuha 4 rokaat bisa mencukupi kebutuhan
Hal ini berdasarkan hadits:
قال الله تعالى: يا ابن آدم لا تعجز عن أربع ركعات في أول النهار، أكفك آخره
الجامع الصغير
“Allah SWT berfirman: Wahai anak Adam, janganlah kalian meninggalkan 4 rokaat di permulaan pagi hari niscaya Aku akan mencukupimu di akhir hari itu.”
Makna hadits ini adalah, fokuskan hatimu untuk beribadah kepada-Ku di pagi hari niscaya Aku akan melapangkan dadamu dengan terpenuhinya segala kebutuhanmu di penghujung hari.
Nuaim bin Hammam menjelaskan arti hadits di atas: Siapapun yang mengawali harinya dengan sholat dhuha 4 rokaat maka Allah akan mencukupinya dengan memenuhi segala kebutuhannya di hari itu.
3. Sholat yang sering diwasiatkan Nabi pada para sahabat
Diantara sahabat yang diberi pesan untuk melanggengkan sholat dhuha adalah:
- Abi Huroiroh RA
فعن أبي هريرة رضي الله عنه قال: أوصاني خليلي بثلاث، لا أدعهن حتى أموت: صوم ثلاثة أيام من كل شهر، وصلاة الضحى ونوم على وتر
صحيح البخاري
“Dari Abi Hurairah RA: Rosul SAW berwasiat padaku dengan 3 perkara, aku tak pernah meninggalkannya sampai aku mati: Puasa 3 hari di tiap-tiap bulan, sholat dhuha, dan tidur setelah melakukan sholat witir.”
- Abi Dzar RA
عَنْ أَبِي ذَرٍّ ، قَالَ : أَوْصَانِي حَبِيبِي بِثَلاَثٍ ، لاَ أَدَعُهُنَّ إِنْ شَاءَ اللَّهُ أَبَدًا ، أَوْصَانِي بِصَلاَةِ الضُّحَى ، وَبِالْوِتْرِ قَبْلَ النَّوْمِ ، وَبِصَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ.
صحيح ابن خزيمة
“Dari Abi Dzar RA: Nabi mewasiatkan agar aku melakukan 3 hal, dan selamanya in sya Alloh aku tidak akan pernah meninggalkannya: Ia berpesan padaku untuk melakukan sholat dhuha, dan melakukan sholat witir sebelum tidur serta berpuasa 3 hari setiap bulan.”
4. Melakukannya di masjid berpahala sebagaimana pahala umroh
فعن أبي أمامة رضي الله عنه قال: قال رسول الله – صلى الله عليه وسلم -: من خرج من بيته متطهرًا إلى صلاة مكتوبة، فأجره كأجر الحاج المحرم، ومن خرج إلى تسبيح الضحى لا ينصبه إلا إياه، فأجره كأجر المعتمر، وصلاة على إثر صلاة لا لغو بينهما كتاب في عليين
صحيح ابي داود
“Dari Abi Umamah RA, Rosululloh SAW bersabda: Barangsiapa keluar rumah dalam keadaan suci untuk melakukan sholat fardhu maka pahalanya sebagaimana orang haji yang melakukan ihrom, dan barang siapa yang keluar untuk melakukan tasbih (sholat) dhuha maka ia mendapat pahala sebagaimana pahala orang umroh….”
Hadits ini meski secara tekstual tidak terdapat kalimat “masjid” namun secara kontekstual sah-sah saja jika diatikan keluar ke masjid. Karenanya ulama syafiiyah menghukumi sunnah melaksanakan sholat dhuha di masjid.
5. Sholat dhuha mencukupi sedekah wajib dari 360 persendian tubuh
فعن أبي ذر -رضي الله عنه- عن النبي – صلى الله عليه وسلم – أنه قال: يصبح على كل سلامى من أحدكم صدقة، فكل تسبيحة صدقة، وكل تحميدة صدقة، وكل تكبيرة صدقة، وأمر بالمعروف صدقة، ونهي عن المنكر صدقة، ويجزي من ذلك ركعتان يركعهما من الضحى
صحيح مسلم
“Dari Abi Dzar RA, Rosululloh SAW bersabda: Kala pagi setiap persendian kalian dituntut untuk melakukan sedekah (sebagai bentuk rasa syukur). Dan tiap satu bacaan tasbih bernilai satu sedekah, setiap satu bacaan tahmid bernilai satu sedekah, tiap-tiap bacaan takbir bernilai sedekah, begitu juga amar makruf merupakan sedekah, nahi munkar juga sedekah. Semua sedekah itu bisa tercukupi dengan melakukan 2 rokaat dhuha.”
Dalam riwayat lain:
ولفظ أحمد: قال – صلى الله عليه وسلم -: في الإنسان ستون وثلاثمائة مفصل، فعليه أن يتصدق عن كل مفصل منها صدقة، قالوا: فمن يطيق ذلك يا رسول الله؟ قال: النخاعة في المسجد تدفنها، والشيء تنحيه عن الطريق، فإن لم تقدر، فركعتا الضحى تجزئ عنك
ورواه أيضا أبو داود وابن خزيمة وابن حبان كما في صحيح الجامع (4239) عن بريدة رضي الله عنه
“Rosul SAW bersabda: Dalam tubuh manusia terdapat 360 persendian. Karenanya wajib bagi seseorang untuk bersedekah atas tiap-tiap sendi dalam tubuhnya.
Lantas para sahabat berkata: Siapa yang mampu melakukan itu, wahai Rasulullah? Rosul SAW menjawab: Menghilangkan bekas ludah atau ingus yang ada di masjid, menyingkirkan sesuatu yang berpotensi membahayakan orang lewat, serta sholat dhuha 2 rokaat sudah bisa mencukupi hal ini.”
6. Berpahala sebagaimana haji dan umroh jika dilakukan dengan beberapa ketentuan
Jika setelah sholat shubuh berjamaah ia duduk bedzikir sampai terbitnya matahari, kemudian ia sholat dhuha maka akan mendapatkan pahala sebagaimana haji dan umroh.
Hal ini berdasar hadits:
فعن أنس بن مالك – رضي الله عنه – قال: قال رسول الله – صلى الله عليه وسلم -: من صلى الغداة في جماعة, ثم قعد يذكر الله حتى تطلع الشمس, ثم صلى ركعتين كانت له كأجر حجة وعمرة تامة تامة تامة
سنن ابي داود
“Dari Anas bin Malik RA, Rosul SAW bersabda: Barangsiapa sholat shubuh berjamaah, kemudian ia duduk berdzikir kepada Allah sampai dengan terbitnya matahari. Lalu dia melakukan sholat dhuha niscaya dia mendapat pahala sebagaimana haji dan umroh, pahala yang sempurna, pahala yang sempuna, pahala yang sempurna.”
Dalil jumlah rokaat sholat dhuha
Imam Nawawi RA menuturkan bahwa sholat dhuha adalah sholat sunnah muakkad dan minimal dilakukan dengan 2 rokaat sampai dengan yang paling sempurna 8 rokaat, meski ada juga yang meriwayatkan sholat dhuha 12 rokaat.
Sedangkan melakukan sholat dhuha 4 rokaat atau 6 rokaat lebih baik dari melakukannya 2 rokaat.
Penjelasan Imam Nawawi mengenai jumlah rokaat sholat dhuha berlandaskan hadits-hadits berikut:
2 rokaat
Pelaksanaan sholat dhuha 2 rokaat berdasarkan hadits yang telah disampaikan di awal pembahasan.
4 rokaat
Sholat dhuha 4 rokaat berdasarkan hadits:
حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ، حَدَّثَنَا يَزِيدُ يَعْنِي الرِّشْكَ، حَدَّثَتْنِي مُعَاذَةُ، أَنَّهَا سَأَلَتْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا، كَمْ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي صَلَاةَ الضُّحَى؟ قَالَتْ: أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ وَيَزِيدُ مَا شَاءَ
صحيح مسلم
“… Muadzah bertanya pada Aisyah RA: Berapa rokaat sholat dhuha yang dilakukan Nabi SAW? Aisyah RA menjawab: Rosululloh SAW melakukan sholat dhuha sebanyak 4 rokaat, Ia juga menambah rokaat, saat menginginkannya.”
6 rokaat
Dalil dalam hal ini, adalah hadist yang diriwayatkan Anas bin Malik RA:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، رَضي الله عنه: أَنَّ النَّبِيَّ صَلى الله عَليه وسَلم كَانَ يُصَلِّي الضُّحَى سِتَّ رَكَعَاتٍ.
سنن الترمذي
“Dari Anas bin Malik RA: Bahwa Rosul SAW melakukan sholat dhuha 6 rokaat.”
8 rokaat
Dalil pelaksanaan sholat dhuha 8 rokaat adalah:
من صلى الضحى أربعًا وقبل الأولى أربعًا، بني له بيت في الجنة
الجامع الصغير
“Barang siapa melakukan sholat dhuha 4 rokaat dan sebelumnya melakukan 4 rokaat niscaya Alloh akan membangun rumah untuknya di suga.”
12 rokaat
Sedangkan ulama yang meriwayatkan sholat dhuha 12 rokaat berpegangan pada hadits berikut.
Tata cara sholat dhuha
Adapun cara dan syarat sholat dhuha, sebagaimana pelaksanaan sholat yang lain dalam hal rukun dan syaratnya (Baca: Syarat dan rukun serta yang membatalkan sholat.)
Begitu juga bacaan dalam shalat dhuha dari niat sampai salam, sama saja sebagaimana bacaan dalam sholat fardhu 5 waktu. Hanya ada perbedaan sedikit dalam lafadz bacaan niat.
Sedangkan niat sholat dhuha adalah:
اصلي سنة الضحى لله تعالى
Usholli sunnataddhuha lillahi taala.
Sebagai catatan: Sholat dhuha, baik dilakukan dengan 2 rokaat atau lebih, untuk pelaksanaannya dilakukan dengan 2 rokaat satu salam, sebagaimana dalam pelaksanaan sholat shubuh atau sholat tarowih.
Waktu dan batas sholat dhuha
Waktu sholat dhuha mulai masuk ketika matahari beranjak naik kurang lebih 7 hasta setelah terbitnya kira-kira 06:15 pagi (waktu Surabaya) hingga waktu dhuhur masuk.
Doa sesudah sholat dhuha
Refensi:
صحيح ابن خزيمة< الجامع الصغير, سنن الترمذي, صحيح مسلم, سنن ابي داود, شرح النووي على مسلم, تحفة الاحوذي في شرح البخاري