macam macam sujud dan doa
Sujud, sebagaiman yang telah dijelaskan di postingan sebelumnya (“Sujud, definisi dan syaratnya”) yaitu menundukkan diri dengan meletakkan 7 bagian tubuh sebagai bentuk pendekatan kepada Allah SWT.
Ada berbagai macam sujud yang memang disyariatkan atau dianjurkan dilakukan seorang muslim, baik di dalam sholat atau di luar sholat. Berikut ini macam-macam sujud yang masyru’ dilakukan.
Sujud Sahwi adalah sujud yang hanya bisa dilakukan di dalam sholat, untuk cara sujud sahwi yaitu dilakukan 2 kali menjelang salam disebabkan musholli melakukan salah satu dari hal-hal berikut ini.
Tata cara pelaksanaan sujud sahwi sebagaimana sujud-sujud yang lain dalam sholat. Hanya saja musholli diharuskan niat/menyengaja melakukan sujud sahwi saat beranjak sujud. Dan, sujud sahwi dilakukan menjelang salam. Namun apabila musholli lupa belum sujud sahwi dan ingat setelah salam sementara jeda waktu belum panjang maka sunnah untuk sujud sahwi kemudian diahiri salam. Jika jeda pemisah sudah lama, maka kesunnatan sujud sahwi sudah tidak berlaku.
Dalam sujud sahwi bacaan yang dibaca adalah:
Bacaan arab:
سبحان من لا ينام ولا يسهو
Bacaan sujud sahwi latin:
Subhana man la yanamu wala yashu.
Artinya: Maha suci Dzat yang tidak tidur dan tidak lupa.
Bacaan ini oleh para ulama syafiiyah dinilai sesuai dengan kondisi musholli yang lalai, karena itu sebagian ulama menjelaskan, bacaan tersebut sunnah jika penyebab sujud sahwi adalah kelalaian. Namun jika pemicu sujud sahwi merupakan kesengajaan musholli, seperti sengaja meninggalkan doa qunut, maka yang dibaca adalah istighfar.
Sujud tilawah merupakan sujud yang disunnahkan saat mendengar ayat sajdah. Kesunnatan ini berlaku bagi qori’ (pembaca quran) dengan bacaan yang memang dianjurkan (masyru’) bukan bacaan yang haram seperti bacaan dari orang junub, atau bacaan yang makruh seperti bacaan surat pada waktu sujud.
Kesunnatan sujud juga berlaku pada mustami’, yakni orang yang sengaja mendengarkan bacaan quran orang lain, dan sami’ yakni orang yang kebetulan mendengar bacaan tersebut. Dan dari beberapa macam sujud yang ada, hanya sujud tilawah yang bisa dilakukan di dalam sholat dan di luar sholat.
Dalil kesunnatan sujud tilawah adalah, hadits yang diriwayatkan oleh Al Bukhori dari Ibn Umar RA. “Nabi SAW membacakan surat yang terdapat ayat sajdah, kemudian Nabi SAW sujud. Kami pun mengikutinya sujud, sampai-sampai salah satu diantara kami ada yang tidak mendapatkan tempat untuk sujud” Al Fiqhul Manhaji I/174
ودليل ذلك ما رواه البخاري ، عن ابن عمر – رضي الله عنه – قال: كان النبي – صلى الله عليه وسلم – يقرأ علينا السورة فيها السجدة، فيسجد ونسجد، حتى ما يجد أحدنا موضع جبهته. اهـ الفقه المنهجي
Juga hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dari Abi Hurairoh RA. Nabi SAW bersabda “Ketika anak adam membaca ayat sajdah, kemudian dia sujud, maka syetan menangis dan menjauhinya. Syetan berkata “Celaka!, anak adam disuruh sujud dan mereka mematuhinya, sehingga mendapat surga. Sedangkan aku diperintah sujud. Namun aku menolaknya, sehingga aku mendapat neraka.”
وروى مسلم عن أبي هريرة – رضي الله عنه – عن النبي – صلى الله عليه وسلم – قال: ” إذا قرأ ابن آدم السجدة فسجد، اعتزل الشيطان يبكي، يقول: يا ويْلَهُ، أُمِرَ ابن آدم بالسجود فسجد فله الجنة، وأمرت بالسجود فعصيت فلي النار”.اهـ الفقه المنهجي
Syarat-syarat yang harus dipenuhi saat akan sujud tilawah meskipun dilakukan di luar sholat, adalah:
Untuk bacaan sujud tilawah, yang sunnat dibaca adalah:
“ سجد وجهي للذي خلقه وصوره وشق سمعه وبصره بحوله وقوته, فتبارك الله أحسن الخالقين”
“Sajada wajhi lilladzi kholaqohu wa showwarohu wa syaqqo sam’ahu wa bashorohu bihaulihi wa quwwatih, fatabarokallohu ahsanulkholiqin”
Artinya: “Wajahku bersujud pada Dzat yang menciptakannya, dan membentuknya serta membelah pendengaran dan penglihatannya, dengan daya dan kekuatan-Nya. Maha suci Allah, Dzat pencipta yang terbaik.”
Baca juga “Risalah sholat“
Mengingat sujud tilawah dianjurkan dilakukan dalam sholat, atau di luar sholat, maka dalam rukunnya juga ada perbedaan.
Sujud tilawah yang dilakukan di dalam sholat, rukunnya adalah:
Sedangkan sujud tilawah yang dilakukan di luar sholat, maka rukun-rukunnya sebagaimana sujud syukur. Yaitu:
Bacaan niat sujud tilawah adalah:
نويت سجدة التلاوة لله تعالى
Latin: Nawaitu sajdatat tilawati, sunnatan lillahi taala
Artinya: Aku niat sujud tilawah, sunnat, karena Allah taala.
1 sajdah dalam Al A’rof, Ar Ro’du, An Nahl, Al Isro’, Maryam, Al Furqon, An Naml, As Sajdah, Ha Mim Assajdah, An Najm, Al Insyiqoq, Al ‘Alaq, dan 2 sajdah dalam Al Haj.
Sujud syukur hanya dianjurkan di luar sholat, dan tidak boleh dilakukan di dalam sholat. Untuk syarat sebagaimana sujud-sujud yang lain. Sedangkan tata cara dan rukun-rukunnya sama dengan rukun sujud tilawah yang dilakukan di luar sholat.
Doa sujud syukur sama dengan bacaan doa sujud tilawah. Sedangkan niat sujud syukur adalah:
نويت سجدة الشكر لله تعالى
Latin: Nawaitu sajdatas syukri sunnatan, lillahi taala.
Artinya: Aku niat sujud syukur, sunnat karena Allah taala.
Sujud syukur disunnahkan Ketika terjadi hal-hal berikut ini:
Refrensi:
Komentar