Sebuah hal yang harus diketahui umat islam adalah iman kepada nabi dan rasul Allah. Tanpa mengimani keberadaan dan kebenaran nabi serta rasul, iman tidak sah.
Karena itu, sangatlah penting untuk mengetahui pengertian dari nabi, maupun rasul serta mengenal mereka.
Siapakah Nabi dan Rasul?
Perbedaan nabi dan rasul adalah; nabi merupakan lelaki pilihan yang diberi wahyu tentang syariat, meski tidak diperintahkan untuk disampaikan kepada umat.
Sementara rasul adalah lelaki dengan kriteria yang sama sebagaimana nabi, hanya saja ia diperintah untuk menyampaikan risalah.1
Dengan demikian setiap rasul pasti nabi, namun nabi belum tentu rasul.
Yang Tidak Mungkin Menjadi Nabi dan Rasul
Ahlussunnah wal jamaah sepakat bahwa status kerasulan maupun kenabian tidak mungkin dimiliki oleh orang-orang berikut:
- Wanita
Karena keterbatasan wanita dalam berdakwah, baik karena ruang gerak yang dibatasi oleh suami maupun lingkungan dan budaya. Padahal rasul dituntut untuk senantiasa berdakwah tanpa adanya kekangan atau intervensi.
Sama halnya seorang wanita, ruang gerak seorang budak juga tidak bisa bebas karena dia berkewajiban mentaati sayid atau tuannya. Selain itu, umumnya masyarakat akan enggan untuk mengikuti seseorang dengan status sosial rendah. Karenanya, tidak ada satupun nabi yang berasal dari keturunan dengan status sosial rendah.
- Orang berperilaku buruk
Tujuan mengutus nabi maupun rasul adalah untuk mewujudkan alam yang penuh rahmat, sementara orang dengan watak perilaku buruk tidak mungkin bisa menerapkan keberadaan alam penuh rahmat. Selain itu, masyarakat juga tidak akan rela mengikuti seseorang dengan perangai buruk.2
Yang Diperselisihkan Kenabiannya
Ada beberapa orang yang status kenabian mereka diperselisihkan. Sebagian disebutkan namanya secara jelas dalam Al Quran, namun ada juga yang tidak disebutkan secara shorih dalam Al Quran.
Berikut ini 5 orang yang diperselisihkan status kenabiannya:
- Dzulqornain
- Uzair
- Luqman al Hakim
Ketiganya secara jelas disebutkan dalam Al Quran
- Khidir
Meski nabi khidir adalah orang yang dimaksud dalam ayat 95 surat Al Kahfi, namun nama ini tidak disebutkan secara jelas dalam Qur’an
- Yusa’ bin Nun
Pemuda yang mengikuti Nabi Musa AS, namanya juga tidak dijelaskan dalam Al Quran
Nabi dengan Nama Arab
Kebanyakan nama nabi bukan berasal dari bahasa Arab / Ajam, kecuali nabi-nabi berikut:
- Muhammad
- Syu’aib
- Hud
- Sholeh
Nabi Yang Bukan Keturunan Nabi Ibrahim
Perlu diketahui bahwa semua nabi yang disebutkan dalam Al Quran berasal dari keturunan Nabi Ibrahim AS, kecuali 6 orang:
- Nabi Adam
- Nabi Idris
- Nabi Nuh
- Nabi Luth
- Nabi Hud
- Nabi Sholeh
Nabi Yang Bukan Dari Bani Israil
Imam at Thufi menuturkan: Semua nabi berasal dari Bani Israil, kecuali 12 orang3;
- Nabi Ayub
Nabi Ayub AS bukanlah dari Bani Israil, akan tetapi dari Bani al ‘Aish (Esau) bin Ishaq; dengan demikian Ayub AS merupakan anak dari saudara lelaki Israil.
- Nabi Adam
- Nabi Idris
- Nabi Nuh
- Nabi Shaleh
- Nabi Ibrahim
- Nabi Luth
- Nabi Ishaq
- Nabi Ismail
- Nabi Hud
- Nabi Ya’qub
- Nabi Muhammad
صلوات الله وسلامه عليهم اجمعين
Refrensi:
- الغرر البهية
- نظم بدء الامالي
- حاشية بغية المسترشدين للعلامة السيد الحبيب احمد بن عمر الشاطري